Pada Bulan Agustus 2015 kedua kota IHK di Provinsi Papua tercatat mengalami perubahan angka indeks yang sama yaitu sama-sama mengalami deflasi. Kota Jayapura mengalami deflasi -0,61 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 121,29 sedangkan Merauke mengalami deflasi -0,70 persen dengan IHK sebesar 121,58.
Dari 82 kota IHK tercatat 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi (termasuk Kota Jayapura dan Merauke). Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,29 persen dan inflasi terendah terjadi di Sumenep, Kediri dan Probolinggo masing-masing sebesar 0,02 persen. Deflasi terbesar terjadi di Ambon yaitu sebesar -1,77 persen dan deflasi terkecil terjadi di Singkawang sebesar -0,01 persen. Kota Jayapura menempati urutan ke-73 di tingkat nasional dan urutan ke-14 di tingkat Sumapua (Sulawesi, Maluku dan Papua). Sedangkan Merauke menempati urutan ke-76 di tingkat nasional dan urutan ke-15 di tingkat Sumapua.
Laju inflasi bulanan di Kota Jayapura sebesar -0,61 persen, lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 0,39 persen. Sedangkan inflasi bulanan Merauke sebesar -0,70 persen, lebih rendah dari inflasi nasional. Laju inflasi tahun kalender (Januari – Agustus) Kota Jayapura sebesar 0,91 persen, lebih rendah dibanding laju inflasi bulanan nasional sebesar 2,29 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender Merauke sebesar -1,87 persen, lebih rendah dari inflasi tahun kalender nasional. Laju inflasi year on year (Agustus 2015 terhadap Agustus 2014) Kota Jayapura sebesar 7,76 persen, lebih tinggi dibanding dengan laju inflasi year on year nasional sebesar 7,18 persen. Sedangkan inflasi year on year Merauke sebesar 5,23 persen, lebih rendah dari inflasi year on year nasional.
Deflasi di Kota Jayapura pada Agustus 2015 terjadi karena adanya penurunan harga barang dan jasa yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran: kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan -2,35 persen; kelompok bahan makanan -0,60 persen dan kelompok sandang -0,02 persen. Sedangkan kenaikan harga barang dan jasa ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,59 persen; kelompok kesehatan 0,26 persen; serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar masing-masing sebesar 0,01 persen. Deflasi di Merauke pada Agustus 2015 terjadi karena adanya penurunan harga barang dan jasa yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran: kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -1,38 persen; kelompok bahan makanan -1,11 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau -0,09 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan angka indeks adalah kelompok sandang 0,20 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,03 persen serta kelompok kesehatan dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,02 persen.