Tanggal Rilis | : | 2 Juni 2016 |
Ukuran File | : | 0.19 MB |
Abstraksi
þ Pada Mei 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Papua tercatat
mengalami kenaikan 0,11 persen menjadi 96,24 dibandingkan NTP bulan sebelumnya
sebesar 96,14. Kenaikan tersebut terjadi akibat indeks harga diterima petani
(It) mengalami kenaikan 0,58 persen sedangkan indeks harga dibayar petani (Ib)
mengalami kenaikan sebesar 0,47 persen.
þ NTP Nasional pada Mei 2016 adalah 101,55 atau mengalami kenaikan sebesar
0,32 persen dibandingkan NTP April 2016. Hal ini disebabkan oleh indeks
diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,42 persen dan indeks harga dibayar
petani juga mengalami kenaikan sebesar 0,10 persen.
þ Apabila dibandingkan
dengan bulan sebelumnya, 2 subsektor masih memiliki nilai NTP dibawah 100 yaitu NTP
Subsektor Tanaman Pangan sebesar 85,40 dan NTP Subsektor Peternakan
sebesar 99,36. Sedangkan 3 subsektor
lainnya memiliki nilai NTP diatas 100
yaitu NTP subsektor Hortikultura sebesar 103,63; NTP subsektor Tanaman
Perkebunan Rakyat sebesar 103,27 dan NTP subsektor Perikanan tercatat sebesar
104,23. Lebih lanjut, NTP subsektor Perikanan dirinci menjadi NTP Perikanan
Tangkap dan NTP Perikanan Budidaya masing-masing sebesar 109,51 dan 89,64. Secara umum, kenaikan
indeks NTP hanya terjadi pada subsektor Hortikultura sedangkan subsector yang
lain mengalami penurunan indeks NTP.
þ Dari 33 provinsi yang
dihitung NTP nya, 22 Provinsi tercatat mengalami kenaikan NTP dan 11 Provinsi
mengalami penurunan NTP dimana KalBar tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi
yaitu sebesar 1,13 persen diikuti oleh NTT dengan kenaikan NTP terendah sebesar
0,06 persen. Sedangkan Banten tercatat provinsi dengan penurunan indeks
terbesar yaitu sebesar 1,35 persen dan SulBar dengan penurunan terkecil atau
hanya 0,04 persen.
þ Inflasi Pedesaan dapat
diketahui melalui indeks konsumsi rumah tangga. Inflasi pedesaan Papua Mei
2016 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,61 persen. Inflasi perdesaan
terjadi karena adanya kenaikan indeks pada beberapa sub kelompok pengeluaran
rumah tangga, dimana kenaikan indeks tertinggi terjadi pada subkelompok Bahan Makanan sebesar 0,86 persen. Sedangkan subkelompok Transportasi dan komunikasi mengalami penurunan
indeks terbesar yaitu sebesar 0,15 persen.
þ
Secara nasional, 25 provinsi mengalami inflasi perdesaan dan 8 provinsi mengalami
deflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Riau sebesar 0,62 persen dan inflasi pedesaan terendah terjadi di Bengkulu
sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi pedesaan terbesar terjadi di Provinsi
NTB sebesar 0,30 persen dan Sulut merupakan provinsi yang tercatat mengalami
deflasi terkecil sebesar 0,03 persen.
þ
Jika dibandingkan dengan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP)
April 2016, NTUP Papua pada Mei 2016 mengalami kenaikan 0,61
persen dari 108,12 menjadi 108,78.
Berita Resmi Statistik Terkait
Perkembangan Nilai Tukar Petani Di Provinsi Papua Bulan Mei 2017
Perkembangan Nilai Tukar Petani Di Provinsi Papua Bulan Juli 2016
Perkembangan Nilai Tukar Petani Di Provinsi Papua Bulan Maret 2016
Perkembangan Nilai Tukar Petani Di Provinsi Papua Bulan Februari 2016
Perkembangan Nilai Tukar Petani Di Provinsi Papua Bulan April 2016
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua (Statistics of Papua Province)Jl. Dr. Sam Ratulangi Dok II Jayapura 99112 Telp. (0967) 5165 999
5165 107Email : pst9400@bps.go.id
Tentang Kami