Perkembangan Nilai Tukar Petani di Provinsi Papua Bulan Juli 2016 - Badan Pusat Statistik Provinsi Papua

Kunjungi Portal Data Papua Untuk Mengakses Data Terpilah pada link http://s.bps.go.id/portalpapua

Perkembangan Nilai Tukar Petani di Provinsi Papua Bulan Juli 2016

Tanggal Rilis : 1 Agustus 2016
Ukuran File : 0.17 MB

Abstraksi

 Pada Juli 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Papua tercatat mengalami penurunan 0,37 persen menjadi 96,77 dibandingkan NTP bulan sebelumnya sebesar 97,13. Penurunan tersebut terjadi akibat indeks harga diterima petani (It) mengalami kenaikan 0,12 persen sedangkan indeks harga dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen.
 NTP Nasional pada Juli 2016 adalah 101,39 atau mengalami penurunan sebesar 0,08 persen dibandingkan NTP Juni 2016. Hal ini disebabkan oleh indeks diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen dan indeks harga dibayar petani juga mengalami kenaikan sebesar 0,56 persen.
 Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, 2 subsektor masih memiliki nilai NTP dibawah 100 yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 87,24 dan NTP Subsektor Peternakan sebesar 99,25. Sedangkan 3 subsektor lainnya memiliki nilai NTP diatas 100 yaitu NTP subsektor Hortikultura sebesar 103,90; NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 102,21 dan NTP subsektor Perikanan tercatat sebesar 103,51. Lebih lanjut, NTP subsektor Perikanan dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap dan NTP Perikanan Budidaya masing-masing sebesar 109,08 dan 88,15. Secara umum, kenaikan indeks NTP hanya terjadi pada subsektor Tanaman Pangan sedangkan subsektor yang lain mengalami penurunan indeks NTP.
 Dari 33 provinsi yang dihitung NTP nya, 8 Provinsi tercatat mengalami kenaikan NTP dan 25 Provinsi mengalami penurunan NTP dimana DI Yogyakarta tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu sebesar 0,71 persen diikuti oleh Bali dengan kenaikan NTP terendah sebesar 0,09 persen. Sedangkan Bangka Belitung tercatat provinsi dengan penurunan indeks terbesar yaitu sebesar 1,67 persen dan Gorontalo dengan penurunan terkecil atau hanya 0,12 persen.
 Inflasi Pedesaan dapat diketahui melalui indeks konsumsi rumah tangga. Inflasi pedesaan Papua Juli 2016 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,59 persen. Inflasi perdesaan terjadi karena adanya kenaikan indeks pada beberapa sub kelompok pengeluaran rumah tangga, dimana kenaikan indeks tertinggi terjadi pada subkelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,83 persen. Sedangkan subkelompok Sandang tidak mengalami perubahan indeks.
 Secara nasional, 33 provinsi mengalami inflasi perdesaan dengan Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Riau sebesar 1,14 persen dan terendah di Banten sebesar 0,08 persen.
 Jika dibandingkan dengan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Juni 2016, NTUP Papua pada Juli 2016 mengalami kenaikan 0,02 persen dari 110,48 menjadi 110,50.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua (Statistics of Papua Province)Jl. Dr. Sam Ratulangi Dok II Jayapura 99112 Telp. (0967) 5165 999

5165 107Email : pst9400@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik