Pada Bulan Juli 2016 kedua kota IHK di Provinsi Papua tercatat mengalami perubahan angka indeks yang sama dimana Kota Jayapura mengalami Deflasi dan Merauke juga mengalami Deflasi. Kota Jayapura mengalami Deflasi -1,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 126,38 dan Merauke mengalami Deflasi -0,09 persen dengan IHK sebesar 129,51.
Dari 82 kota IHK tercatat 78 kota mengalami inflasi dan 4 (empat) kota lainnya mengalami deflasi (termasuk Kota Jayapura dan Merauke). Inflasi tertinggi terjadi di Tanjungpandan sebesar 2,34 persen dan inflasi terendah terjadi di Gorontalo sebesar 0,06 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Jayapura sebesar -1,10 persen dan deflasi terkecil terjadi di Maumere sebesar -0,05 persen. Kota Jayapura menempati urutan paling bawah baik di tingkat nasional (82/82) maupun di tingkat Sulampua (18/18) (Sulawesi, Maluku dan Papua). Sedangkan Merauke menempati urutan ke-80 di tingkat nasional dan urutan ke-17 di tingkat Sulampua.
Laju inflasi/deflasi bulanan Kota Jayapura sebesar -1,10 persen, lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi/deflasi bulanan nasional sebesar 0,69 persen. Sedangkan laju inflasi/deflasi bulanan Merauke sebesar -0,09 persen, juga lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi/deflasi nasional. Laju inflasi tahun kalender (Januari - Juli 2016) di Kota Jayapura sebesar 2,29 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi tahun kalender nasional sebesar 1,76 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender (Januari - Juli 2016) Merauke sebesar -1,17 persen, lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi tahun kalender nasional. Laju inflasi year on year (Juli 2016 terhadap Juli 2015) Kota Jayapura sebesar 3,56 persen, lebih tinggi dibanding laju inflasi year on year nasional sebesar 3,21 persen. Sedangkan inflasi year on year Merauke sebesar 5,77 persen, lebih tinggi dari inflasi year on year nasional.
Deflasi di Kota Jayapura pada Juli 2016 terjadi karena adanya penurunan harga barang dan jasa yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran: kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan -5,27 persen; kelompok bahan makanan -0,37 persen dan kelompok kesehatan -0,17 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,47 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,19 persen; kelompok sandang 0,10 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,01 persen. Deflasi di Merauke pada Juli 2016 terjadi karena adanya penurunan harga barang dan jasa yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran: kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan -1,65 persen; bahan makanan -0,36 persen; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau -0,03 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran ang mengalami kenaikan adalah kelompok kesehatan 1,58 persen; kelompok sandang 1,34 persen dan kelompok kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,28 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga yang tidak mengalami perubahan angka indeks.
