Manual Tautan Peta Situs S&K
Slidebars Logo Logo Berakhlak
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Berita
  • Senarai Rencana Terbit
    • ARC Publikasi BPS
    • ARC BRS
  • Publikasi
  • Berita Resmi Statistik
  • Layanan
  • PPID
DATA SENSUS
Beranda » Kegiatan Statistik » KEMISKINAN MULTIDIMENSI PAPUA

Sosial dan
Kependudukan

Gender

Geografi

Iklim

Indeks Pembangunan Desa

Indeks Pembangunan Manusia

Kemiskinan dan Ketimpangan

Kependudukan

Kesehatan

Konsumsi dan Pengeluaran

Lingkungan Hidup

Pemerintahan

Pendidikan

Perumahan

Politik dan Keamanan

Tenaga Kerja

Ekonomi dan
Perdagangan

Ekspor-Impor

Energi

Indeks Tendensi Konsumen

Industri

Inflasi

Input Output

Keuangan

Komunikasi

Konstruksi

Nilai Tukar Petani

Pariwisata

PDRB (Lapangan Usaha)

PDRB (Pengeluaran)

Produk Domestik Regional Bruto

Transportasi

Pertanian dan
Pertambangan

Hortikultura

Kehutanan

Perikanan

Perkebunan

Pertambangan

Peternakan

Tanaman Pangan

Media Sosial
Facebook Instagram
Twitter Youtube
RSS FEEDS
Berita Resmi Statistik
Publikasi

KEMISKINAN MULTIDIMENSI PAPUA

Kemiskinan merupakan masalah yang selalu muncul dalam proses pembangunan di berbagai belahan negara di dunia. Pada umumnya kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi kekurangan atau tidak sejahtera, yang secara konvensional diukur dengan pendekatan moneter. Seseorang dikatakan miskin apabila tidak mampu memenuhi standar tertentu seperti garis kemiskinan atau kebutuhan kalori minimum. Amartya Sen (1976) mengemukakan sebuah pemikiran yang lebih luas mengenai kemiskinan dalam konteks pembangunan, bahwa pembangunan memberikan kebebasan bagi setiap individu untuk memenuhi sejumlah fungsi tertentu di mana fungsi tersebut terdiri dari berbagai dimensi, sehingga kemiskinan merupakan kegagalan dalam memenuhi fungsi tersebut. Menurutnya, pendapatan (moneter) merupakan salah satu dari dimensi tersebut akan tetapi dimensi lain seperti pendidikan, kesehatan, kebebasan mengemukakan pendapat, partisipasi dalam kegiatan politik dan lain sebagainya tidak dapat diabaikan. Berdasarkan pemikiran tersebut, kemiskinan atau sebaliknya kesejahteraan mulai dipahami sebagai fenomena multidimensi.

            Indonesia melalui Badan Pusat Statistik (BPS) mengukur kemiskinan dengan menggunakan pendekatan moneter yaitu garis kemiskinan makanan dan nonmakanan sebagai titik potong antara penduduk miskin dan tidak miskin. Penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan dikategorikan mengalami kemiskinan moneter. Pengukuran dengan hanya menggunakan dimensi moneter (unidimensional) saja merupakan proksi kemiskinan yang baik namun tidak mampu menangkap semua aspek kesejahteraan.  Studi yang dilakukan Franco et. al (2002) di India menemukan bahwa sebesar 60 persen rumah tangga yang dikategorikan tidak miskin secara moneter tidak mampu memenuhi fungsi pendidikan (Laderchi, Saith, & Stewart, 2003). Dengan memperhitungkan dimensi lain dari kemiskinan, dapat diperoleh gambaran utuh tentang bagaimana rumah tangga dapat bertahan bukan sekedar apa yang diperolehnya (Finley, 2003).

            Dengan menerapkan metode yang dikembangkan Alkire dan Foster (2007) penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemiskinan multidimensi di Papua dengan dimensi, titik potong, dan pembobot yang sama. Dimensi yang digunakan adalah pendidikan, kesehatan dan nutrisi, serta standar hidup yang masing-masing dimensi disusun oleh beberapa indikator. Ada beberapa modifikasi yang dilakukan mengingat keterbatasan informasi yang dapat disediakan oleh sumber data (Survei Sosial Ekonomi Nasional/ Susenas). Modifikasi pertama pada dimensi pendidikan, titik potong indikator lama sekolah yang digunakan dalam penelitian sebelumnya adalah lima tahun sedangkan pada penelitian ini digunakan lama sekolah minimal sembilan tahun yang disesuaikan dengan program wajib belajar sembilan tahun oleh pemerintah. Modifikasi kedua pada dimensi kesehatan dan nutrisi digunakan pendekatan konsumsi kalori dan protein rumah tangga sebagai pengganti indikator kematian anak dalam rumah tangga dan malnutrisi yang diukur dari body mass index (BMI).

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai kondisi kemiskinan dalam sudut pandangan multidimensi. Sehingga dapat memberikan sumbangan terhadap berbagai strategi penanggulangan kemiskinan yang telah ada.


Oleh: Fransiska Engelina Moko (Kepala Seksi Statistik Kesejahteraan Rakyat)

Selengkapnya Download Publikasi ini disini

Lihat Kegiatan Lain
MOHON MAAF Pelayanan Statistik Terpadu (PST) BPS Provinsi Papua Sementara Ditutup. Pelayanan Saat Ini Dialihkan Pukul 08:00 - 15:30 WIT, Melalui: Live Chat https://papua.bps.go.id & Whatsapp Chat 081344104270 || [TELAH RILIS] Provinsi Papua Dalam Angka 2022, dapat diunduh di sini atau di aplikasi AllStat

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua (Statistics of Papua Province)

Jl. Dr. Sam Ratulangi Dok II Jayapura 99112 Telp. (0967) 5165 999, 5165 107

Email : pst9400@bps.go.id

Untuk tampilan terbaik Anda dapat gunakan berbagai jenis browser kecuali IE, Mozilla Firefox 3-, and Safari 3.2- dengan lebar minimum browser beresolusi 275 pixel.

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik

Semua Hak Dilindungi

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Berita
  • Senarai Rencana Terbit
  • Publikasi
  • Berita Resmi Statistik
  • Layanan
  • PPID
  • Tautan
    • Indikator Strategis
    • Galeri Infografis
    • Tabel Dinamis
    • Istilah
    • Katalog Datamikro
    • Metadata
    • Reformasi Birokrasi
    • Master File Desa
    • SPK Online
    • Pengaduan
    • LPSE
    • Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
    • Pusat Pendidikan dan Latihan BPS
  • Hak Cipta © Badan Pusat Statistik Republik Indonesia

Sosial dan
Kependudukan

Gender

Geografi

Iklim

Indeks Pembangunan Desa

Indeks Pembangunan Manusia

Kemiskinan dan Ketimpangan

Kependudukan

Kesehatan

Konsumsi dan Pengeluaran

Lingkungan Hidup

Pemerintahan

Pendidikan

Perumahan

Politik dan Keamanan

Tenaga Kerja

Ekonomi dan
Perdagangan

Ekspor-Impor

Energi

Indeks Tendensi Konsumen

Industri

Inflasi

Input Output

Keuangan

Komunikasi

Konstruksi

Nilai Tukar Petani

Pariwisata

PDRB (Lapangan Usaha)

PDRB (Pengeluaran)

Produk Domestik Regional Bruto

Transportasi

Pertanian dan
Pertambangan

Hortikultura

Kehutanan

Perikanan

Perkebunan

Pertambangan

Peternakan

Tanaman Pangan