Abstraksi
Ø
Pada Bulan Maret 2016 kedua kota
IHK di Provinsi Papua tercatat
mengalami perubahan angka indeks yang berbeda dimana Kota
Jayapura mengalami
Inflasi sedangkan Merauke mengalami Deflasi. Kota Jayapura mengalami
Inflasi 0,30 persen dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) 125,08 dan Merauke mengalami Deflasi
-0,41 persen dengan IHK sebesar
128,07.
Ø
Dari 82
kota IHK tercatat 30 kota mengalami inflasi (termasuk Kota Jayapura) dan 58 kota lainnya mengalami deflasi (termasuk Merauke). Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar 1,18 persen
dan inflasi terendah terjadi di Yogyakarta, Malang, Tangerang dan Singkawang
dimana keempat kota ini mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di tanjungpandan -1,22 persen dan deflasi terkecil terjadi di Mamuju sebesar -0,02 persen. Kota Jayapura menempati urutan ke-21 di
tingkat nasional dan urutan ketiga di
tingkat Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua). Sedangkan Merauke menempati urutan ke-78 di tingkat nasional dan urutan ketujuh di tingkat Sulampua.
Ø
Laju
inflasi bulanan Kota Jayapura sebesar 0,30 persen,
lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulanan nasional sebesar 0,20 persen.
Sedangkan laju inflasi bulanan Merauke sebesar -0,41 persen, lebih rendah
dibandingkan dengan laju inflasi nasional. Laju inflasi tahun
kalender (Januari - Maret 2016)
di Kota Jayapura sebesar 1,24 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan
inflasi tahun kalender nasional sebesar 0,62 persen. Sedangkan
inflasi tahun kalender (Januari
- Maret 2016) Merauke sebesar -2,27 persen, lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi tahun kaleder nasional. Laju inflasi year on year (Maret 2016 terhadap
Maret 2015) Kota Jayapura sebesar 3,81 persen, lebih
rendah dibanding laju inflasi year on year nasional sebesar 4,45 persen. Sedangkan inflasi year
on year Merauke sebesar 3,62 persen, lebih rendah dari inflasi year on year
nasional.
Ø
Inflasi di Kota Jayapura pada Maret 2016 terjadi
karena adanya kenaikan harga barang dan jasa yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok
pengeluaran: kelompok makanan
jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,00 persen; kelompok bahan
makanan 0,81 persen;
kelompok sandang 0,06 persen dan kelompok pendidikan,
rekreasi dan olah raga 0,05 persen. Sedangkan
penurunan harga barang dan jasa ditunjukkan oleh penurunan
indeks pada kelompok kesehatan -0,31 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,14
persen sedankan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan tidak
mengalami perubahan angka indeks. Deflasi di Merauke
pada Maret 2016 terjadi
karena adanya penurunan harga barang dan jasa yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada
kelompok pengeluaran: kelompok
bahan makanan -1,37 persen; kelompok
sandang -0,52 persen dan kelompok pendidikan,
rekreasi dan olah raga -0,15 persen.
Sedangkan kenaikan harga barang dan jasa ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok kesehatan 0,19 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas
dan bahan bakar 0,18 persen; kelompok transportasi,
komunikasi dan jasa keuangan 0,14 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,09 persen.