Abstraksi
þ
Pada April
2016, Nilai Tukar Petani (NTP) di
Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan 0,01 persen menjadi 96,14
dibandingkan NTP bulan sebelumnya sebesar 96,13. Kenaikan tersebut terjadi
akibat indeks harga diterima petani (It) mengalami kenaikan 0,23 persen
sedangkan indeks harga dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan hanya 0,22
persen.
þ
NTP Nasional pada April
2016 adalah 101,22 atau mengalami penurunan 0,10 persen dibandingkan NTP Maret 2016. Hal ini disebabkan oleh indeks
diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,51 persen dan indeks harga
dibayar petani juga mengalami penurunan sebesar 0,41 persen.
þ
Dari lima subsektor, 2 subsektor memiliki nilai NTP
dibawah 100 yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 85,70 dan
NTP Subsektor Peternakan sebesar 99,68.
Sedangkan 3 subsektor lainnya memiliki nilai NTP diatas 100 yaitu NTP subsektor Hortikultura sebesar
102,26; NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 103,73 dan NTP
subsektor Perikanan tercatat sebesar 104,34. Lebih lanjut, NTP subsektor
Perikanan dapat dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap dan NTP Perikanan
Budidaya masing-masing sebesar 109,85
dan 89,07. Meskipun demikian, subsektor Hortikultura dan peternakan mengalami
kenaikan indeks NTP sedangkan subsektor lainnya mengalami penurunan indeks.
þ
Dari 33 provinsi yang dihitung NTP nya, 21 Provinsi
tercatat mengalami kenaikan NTP dan 12 Provinsi mengalami penurunan NTP dimana
Riau tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu sebesar 2,10 persen
diikuti oleh Papua dengan kenaikan NTP terendah sebesar 0,01 persen. Sedangkan
Sulsel tercatat provinsi dengan penurunan indeks terbesar yaitu sebesar 1,29
persen dan Bali dengan penurunan terkecil atau hanya 0,04 persen.
þ
Inflasi Pedesaan dapat diketahui melalui indeks
konsumsi rumah tangga. Inflasi pedesaan
Papua April 2016 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,34 persen. Inflasi perdesaan terjadi
karena adanya kenaikan indeks pada beberapa sub kelompok pengeluaran rumah tangga,
dimana kenaikan
indeks tertinggi
terjadi pada subkelompok
Bahan
Makanan sebesar 0,91 persen. Sedangkan subkelompok Transportasi dan komunikasi mengalami penurunan
indeks terbesar yaitu sebesar 2,37 persen.
þ Secara nasional, 6 provinsi mengalami inflasi perdesaan dimana inflasi tertinggi terjadi di Papua sebesar
0,34 persen dan inflasi pedesaan terendah terjadi di Kaltim sebesar 0,01
persen. Sedangkan deflasi pedesaan terbesar terjadi di Provinsi Jambi sebesar
1,40 persen dan Banten merupakan provinsi yang tercatat mengalami deflasi
terkecil sebesar 0,16 persen.
þ Jika
dibandingkan dengan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Maret 2016,
NTUP Papua pada April 2016 mengalami
kenaikan 0,29 persen dari 107,81 menjadi 108,12.