Abstraksi
v
Penyajian (release) Berita Resmi Statistik untuk industri manufaktur dibedakan menjadi
Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro dan Kecil (IMK).
Ø
INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS)
þ Pertumbuhan Produksi
Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi Papua Triwulan I-2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,50 persen dari Triwulan IV-2015.
þ Jika dibandingkan
pertumbuhan produksi Triwulan I-2015, pertumbuhan Produksi
Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y)
Provinsi Papua pada Triwulan I-2016 mengalami pertumbuhan positif yang cukup siginifikan, yaitu sebesar 8,91 persen.
þ Pertumbuhan IBS
yang positif selama Triwulan I-2016 karena meningkatnya produksi dari industri manufaktur yang
berorientasi ekspor, yaitu Industri Makanan (CPO dan Kernel) dan Industri Kayu,
Barang dari Kayu (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan
dan Sejenisnya (KBLI 16). Hal tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh meningkatnya
permintaan dari negara-negara pengimpor komoditi tersebut.
.
Ø INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK)
þ Pertumbuhan Produksi
Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q-to-q)
Provinsi Papua Triwulan I-2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,02 persen dari Triwulan IV-2015. Pertumbuhan positif tersebut
dapat disebabkan oleh faktor meningkatnya
produksi dari beberapa komoditi industri, yang paling tinggi komoditi Industri Alat
Angkutan Lainnya (KBLI 30); Industri Pakaian Jadi (KBLI 14); Industri Makanan
(KBLI 10); kemudian Industri Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu
dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan
Sejenisnya (KBLI 16); dan Industri Pengolahan Lainnya (KBLI 32)
þ Jika
dilihat secara (y-on-y),
pertumbuhan produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan I-2016 Provinsi
Papua mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,09 persen dari Triwulan I-2015.
Hal ini kemungkinan dapat disebabkan karena lebih tingginya permintaan konsumen
terhadap produk-produk industri tertentu selama Triwulan I-2016 dibandingkan
Triwulan I-2015, terutama Industri Pengolahan Lainnya (KBLI 32); Industri Alat
Angkutan Lainnya (KBLI 30); Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
(KBLI 25); dan Industri Percetakan dan
Reproduksi Media Rekaman (KBLI 18)