Abstraksi
Ø Pada Bulan April 2016 kedua kota IHK di Provinsi Papua tercatat mengalami perubahan
angka indeks yang sama dimana Kota
Jayapura mengalami
Deflasi dan Merauke juga mengalami Deflasi. Kota Jayapura mengalami Deflasi -0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen
(IHK) 124,68 dan Merauke mengalami Deflasi -0,66 persen dengan IHK sebesar 127,22.
Ø Dari 82 kota IHK tercatat lima kota mengalami inflasi dan 77 kota lainnya mengalami deflasi (termasuk Kota Jayapura dan Merauke). Inflasi tertinggi
terjadi di Tarakan sebesar 0,45 persen dan inflasi terendah terjadi di Banjarmain sebesar 0,04 persen. Sedangkan
deflasi terbesar terjadi di Sibolga sebesar -1,79
persen dan deflasi terkecil terjadi di Singaraja sebesar
-0,06 persen. Kota
Jayapura menempati urutan ke-30 di tingkat nasional dan urutan ketujuh di tingkat Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua). Sedangkan Merauke menempati urutan ke-63 di tingkat nasional dan urutan ke-15 di tingkat Sulampua.
Ø Laju inflasi/deflasi bulanan Kota Jayapura sebesar -0,32 persen, lebih tinggi
dibandingkan dengan deflasi bulanan nasional sebesar -0,45 persen. Sedangkan laju deflasi bulanan Merauke sebesar -0,66 persen, lebih rendah dibandingkan dengan laju deflasi nasional. Laju inflasi tahun kalender (Januari - April
2016) di Kota Jayapura sebesar 0,91 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi tahun kalender nasional sebesar 0,16 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender (Januari - April
2016) Merauke sebesar -2,92 persen, lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi tahun kalender nasional. Laju inflasi year on year (April 2016 terhadap April 2015) Kota Jayapura
sebesar 3,57 persen, lebih rendah dibanding laju inflasi year on year nasional sebesar 3,60 persen. Sedangkan inflasi year on year Merauke sebesar 2,82 persen, lebih rendah dari
inflasi year on
year nasional.
Ø Deflasi di Kota Jayapura pada April 2016 terjadi karena adanya penurunan harga barang dan jasa yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok
pengeluaran:
kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan -1,27 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,39 persen; kelompok sandang -0,02 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga -0,01. Sedangkan kenaikan harga
barang dan jasa ditunjukkan oleh kenaikan indeks
pada kelompok bahan makanan 0,14 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,06 persen dan kelompok kesehatan 0,05 persen. Deflasi di Merauke pada April 2016 terjadi karena adanya penurunan
harga barang dan jasa yang ditunjukkan
oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran: kelompok bahan makanan -1,38 persen;
kelompok kesehatan -1,33 persen; kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan -1,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,09 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga -0,02 persen. Sedangkan kenaikan harga barang
dan jasa ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,04 persen dan kelompok sandang 0,01 persen.