Tanggal Rilis | : | 1 Juli 2016 |
Ukuran File | : | 0.61 MB |
Abstraksi
þ Pada Juni 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan 0,92 persen menjadi 97,13 dibandingkan NTP bulan sebelumnya sebesar 96,24. Kenaikan tersebut terjadi akibat indeks harga diterima petani (It) mengalami kenaikan 1,65 persen sedangkan indeks harga dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,72 persen.
þ NTP Nasional pada Juni 2016 adalah 101,47 atau mengalami penurunan sebesar 0,08 persen dibandingkan NTP Mei 2016. Hal ini disebabkan oleh indeks diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen dan indeks harga dibayar petani juga mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen.
þ Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, 2 subsektor masih memiliki nilai NTP dibawah 100 yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 86,76 dan NTP Subsektor Peternakan sebesar 99,85. Sedangkan 3 subsektor lainnya memiliki nilai NTP diatas 100 yaitu NTP subsektor Hortikultura sebesar 105,22; NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 102,61 dan NTP subsektor Perikanan tercatat sebesar 103,60. Lebih lanjut, NTP subsektor Perikanan dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap dan NTP Perikanan Budidaya masing-masing sebesar 109,07 dan 88,52. Secara umum, kenaikan indeks NTP terjadi pada subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan sedangkan subsector yang lain mengalami penurunan indeks NTP.
þ Dari 33 provinsi yang dihitung NTP nya, 16 Provinsi tercatat mengalami kenaikan NTP dan 17 Provinsi mengalami penurunan NTP dimana Sultra tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu sebesar 1,10 persen diikuti oleh Kaltim dengan kenaikan NTP terendah sebesar 0,24 persen. Sedangkan Bengkulu tercatat provinsi dengan penurunan indeks terbesar yaitu sebesar 2,16 persen dan Gorontalo dengan penurunan terkecil atau hanya 0,12 persen.
þ Inflasi Pedesaan dapat diketahui melalui indeks konsumsi rumah tangga. Inflasi pedesaan Papua Juni 2016 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,91 persen. Inflasi perdesaan terjadi karena adanya kenaikan indeks pada beberapa sub kelompok pengeluaran rumah tangga, dimana kenaikan indeks tertinggi terjadi pada subkelompok Bahan Makanan sebesar 1,29 persen. Sedangkan subkelompok kesehatan mengalami kenaikan indeks terendah yaitu sebesar 0,03 persen.
þ Secara nasional, 32 provinsi mengalami inflasi perdesaan dan 1 provinsi mengalami deflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Bengkulu sebesar 1,19 persen dan inflasi pedesaan terendah terjadi di NTT sebesar 0,06 persen. Sedangkan deflasi pedesaan terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 0,25 persen
þ Jika dibandingkan dengan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Mei 2016, NTUP Papua pada Juni 2016 mengalami kenaikan 1,56 persen dari 108,78 menjadi 110,48.
þ Pada Juni 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan 0,92 persen menjadi 97,13 dibandingkan NTP bulan sebelumnya sebesar 96,24. Kenaikan tersebut terjadi akibat indeks harga diterima petani (It) mengalami kenaikan 1,65 persen sedangkan indeks harga dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,72 persen.
þ NTP Nasional pada Juni 2016 adalah 101,47 atau mengalami penurunan sebesar 0,08 persen dibandingkan NTP Mei 2016. Hal ini disebabkan oleh indeks diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen dan indeks harga dibayar petani juga mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen.
þ Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, 2 subsektor masih memiliki nilai NTP dibawah 100 yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 86,76 dan NTP Subsektor Peternakan sebesar 99,85. Sedangkan 3 subsektor lainnya memiliki nilai NTP diatas 100 yaitu NTP subsektor Hortikultura sebesar 105,22; NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 102,61 dan NTP subsektor Perikanan tercatat sebesar 103,60. Lebih lanjut, NTP subsektor Perikanan dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap dan NTP Perikanan Budidaya masing-masing sebesar 109,07 dan 88,52. Secara umum, kenaikan indeks NTP terjadi pada subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan sedangkan subsector yang lain mengalami penurunan indeks NTP.
þ Dari 33 provinsi yang dihitung NTP nya, 16 Provinsi tercatat mengalami kenaikan NTP dan 17 Provinsi mengalami penurunan NTP dimana Sultra tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu sebesar 1,10 persen diikuti oleh Kaltim dengan kenaikan NTP terendah sebesar 0,24 persen. Sedangkan Bengkulu tercatat provinsi dengan penurunan indeks terbesar yaitu sebesar 2,16 persen dan Gorontalo dengan penurunan terkecil atau hanya 0,12 persen.
þ Inflasi Pedesaan dapat diketahui melalui indeks konsumsi rumah tangga. Inflasi pedesaan Papua Juni 2016 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,91 persen. Inflasi perdesaan terjadi karena adanya kenaikan indeks pada beberapa sub kelompok pengeluaran rumah tangga, dimana kenaikan indeks tertinggi terjadi pada subkelompok Bahan Makanan sebesar 1,29 persen. Sedangkan subkelompok kesehatan mengalami kenaikan indeks terendah yaitu sebesar 0,03 persen.
þ Secara nasional, 32 provinsi mengalami inflasi perdesaan dan 1 provinsi mengalami deflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Bengkulu sebesar 1,19 persen dan inflasi pedesaan terendah terjadi di NTT sebesar 0,06 persen. Sedangkan deflasi pedesaan terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 0,25 persen
þ Jika dibandingkan dengan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Mei 2016, NTUP Papua pada Juni 2016 mengalami kenaikan 1,56 persen dari 108,78 menjadi 110,48.
Berita Resmi Statistik Terkait
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua Bulan Juni 2017
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua Bulan Oktober 2016
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua Bulan Desember 2016
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua Bulan September 2016
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua Bulan November 2016
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua (Statistics of Papua Province)Jl. Dr. Sam Ratulangi Dok II Jayapura 99112 Telp. (0967) 5165 999
5165 107Email : pst9400@bps.go.id
Tentang Kami