Tanggal Rilis | : | 1 Desember 2016 |
Ukuran File | : | 0.57 MB |
Abstraksi
þ Pada Bulan November 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Papua mengalami penurunan -0,90 persen dengan indeks NTP 95,05 dibandingkan indeks NTP bulan sebelumnya 95,91. Penurunan yang terjadi karena indeks harga diterima petani lebih rendah dari indeks harga dibayar petani dimana mengalami penurunan -0,26 persen dan mengalami kenaikan 0,65 persen.
þ NTP Nasional November 2016 sebesar 101,31 atau mengalami penurunan sebesar -0,40 persen dibandingkan NTP Oktober 2016. Hal ini terjadi karena indeks harga diterima petani lebih rendah dari indeks harga dibayar petani dimana indeks harga diterima petani mengalami kenaikan 0,27 persen dan indeks harga dibayar petani mengalami kenaikan 0,67 persen.
þ NTP Provinsi Papua bulan November 2016 menurut subsektor tercatat 3 (tiga) subsektor memiliki nilai NTP dibawah 100 yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan 85,80; NTP Tanaman Perkebunan Rakyat 99,53 dan NTP Subsektor Peternakan 99,89. Sedangkan 2 (dua) subsektor lainnya memiliki nilai NTP diatas 100 yaitu NTP subsektor Hortikultura 100,09 dan NTP subsektor Perikanan tercatat 101,56. Lebih lanjut, NTP subsektor Perikanan dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap 107,16 dan NTP Perikanan Budidaya 86,12. Secara umum, penurunan indeks NTP terjadi pada subsektor Tanaman Pangan, Tanaman Perkebunan Rakyat dan subsektor Perikanan sedangkan subsektor Hortikultura mengalami kenaikan indeks NTP. Subsektor peternakan tidak mengalami perubahan angka indeks.
þ Dari 33 provinsi yang dihitung NTP nya, tercatat 14 Provinsi mengalami kenaikan NTP dan 18 provinsi mengalami penurunan NTP serta satu provinsi tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum) dimana Kalimantan Barat tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu 1,77 persen sedangkan DKI tercatat mengalami kenaikan NTP terendah 0,02 persen. Jawa Timur tercatat provinsi dengan penurunan indeks terbesar yaitu -1,14 persen dan Bali dengan penurunan terkecil -0,06 persen. Provinsi Sumatera Barat tercatat tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum) yaitu sebesar 0,0014 persen.
þ Inflasi Pedesaan dapat diketahui melalui Indeks Konsumsi Rumah Tangga. Inflasi Pedesaan Papua November 2016 tercatat mengalami inflasi 0,81 persen. Inflasi perdesaan terjadi karena adanya kenaikan indeks pada semua sub kelompok pengeluaran rumah tangga. Kenaikan indeks tertinggi terjadi pada subkelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,14 persen.
þ Secara nasional, semua provinsi mengalami inflasi perdesaan dengan Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Gorontalo 1,97 persen dan terendah di Kalimantan Barat 0,05 persen.
þ Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Papua pada November 2016 mengalami penurunan -0,33 persen atau terjadi penurunan angka indeks dari 110,97 pada Oktober 2016 menjadi 110,61 pada November 2016.
Berita Resmi Statistik Terkait
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua Bulan September 2016
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua Bulan Juni 2016
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua Bulan Oktober 2016
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua Bulan Desember 2016
Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Papua Bulan November 2015
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua (Statistics of Papua Province)Jl. Dr. Sam Ratulangi Dok II Jayapura 99112 Telp. (0967) 5165 999
5165 107Email : pst9400@bps.go.id
Tentang Kami