Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Propinsi Papua Bulan Agustus 2016 - Badan Pusat Statistik Provinsi Papua

Kunjungi Portal Data Papua Untuk Mengakses Data Terpilah pada link http://s.bps.go.id/portalpapua

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Propinsi Papua Bulan Agustus 2016

Tanggal Rilis : 1 September 2016
Ukuran File : 0.17 MB

Abstraksi

þ Pada Agustus 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Papua tercatat mengalami penurunan 0,87 persen menjadi 95,94 dibandingkan NTP bulan sebelumnya sebesar 96,77. Penurunan tersebut terjadi akibat indeks harga diterima petani (It) mengalami penurunan 0,31 persen sedangkan indeks harga dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,56 persen.

þ NTP Nasional pada Agustus 2016 adalah 101,56 atau mengalami penurunan sebesar 0,17 persen dibandingkan NTP Juli 2016. Hal ini disebabkan oleh indeks diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,30 persen dan indeks harga dibayar petani juga mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen.

þ BIla dibandingkan dengan kondisi Juli 2016, terdapat 2 subsektor masih memiliki nilai NTP dibawah 100 yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 86,80 dan NTP Subsektor Peternakan sebesar 99,18. Sedangkan 3 subsektor lainnya memiliki nilai NTP diatas 100 yaitu NTP subsektor Hortikultura sebesar 101,30; NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 101,66 dan NTP subsektor Perikanan tercatat sebesar 104,09. Lebih lanjut, NTP subsektor Perikanan dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap dan NTP Perikanan Budidaya masing-masing sebesar 110,02 dan 87,75. Secara umum, kenaikan indeks NTP hanya terjadi pada subsektor Tanaman Pangan sedangkan subsektor yang lain mengalami penurunan indeks NTP.

þ Dari 33 provinsi yang dihitung NTP nya, 16 Provinsi tercatat mengalami kenaikan NTP dan 17 Provinsi mengalami penurunan NTP dimana Sumatera Selatan tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu sebesar 1,61 persen sedangkan Jawa Timur tercatat mengalami kenaikan NTP terendah sebesar 0,18 persen. Sedangkan Bangka Belitung tercatat provinsi dengan penurunan indeks terbesar yaitu sebesar 1,30 persen dan Papua Barat dengan penurunan terkecil sebesar 0,01 persen.

þ Inflasi Pedesaan dapat diketahui melalui indeks konsumsi rumah tangga.  Inflasi pedesaan Papua Agustus 2016 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,73 persen. Inflasi perdesaan terjadi karena adanya kenaikan indeks pada sebagian besar sub kelompok pengeluaran rumah tangga kecuali sub kelompok pengeluaran Transportasi dan komunikasi yang mengalami penurunan indeks sebesar 0,29 persen sementara itu kenaikan indeks tertinggi terjadi pada subkelompok Pendidikan, rekreasi dan Olahraga sebesar 1,78 persen.

þ Secara nasional, 22 provinsi mengalami inflasi perdesaan dan 11 provinsi terjadi deflasi pedesaan dengan Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Maluku Utara sebesar 0,99 persen dan terendah di Jawa Barat sebesar 0,02 persen. Untuk deflasi pedesaan terbesar terjadi di Sulawesi Barat sebesar 0,53 persen dan terkecil sebesar 0,02 persen yang terjadi di Sulawesi Selatan.

þ Jika dibandingkan dengan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Juli 2016, NTUP Papua pada Agustus 2016 mengalami penurunan 0,26 persen dari 110,50 menjadi 110,21.

 

 

 

 

 

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua (Statistics of Papua Province)Jl. Dr. Sam Ratulangi Dok II Jayapura 99112 Telp. (0967) 5165 999

5165 107Email : pst9400@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik