Abstraksi
Ø
Pada Bulan Juli 2015 kedua
kota IHK di Provinsi Papua tercatat mengalami perubahan angka indeks yang berbeda. Kota Jayapura mengalami inflasi 0,51 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) 122,04 sedangkan Merauke mengalami deflasi -0,65 persen dengan IHK sebesar 122,44.
Ø
Dari 82
kota IHK tercatat 80 kota
mengalami inflasi (termasuk Kota Jayapura) dan 2 (dua) kota mengalami deflasi (termasuk Merauke). Inflasi tertinggi terjadi
di Pangkal Pinang sebesar 3,18 persen dan inflasi
terendah terjadi di Pematang Siantar sebesar 0,06
persen. Deflasi terbesar terjadi di Merauke yaitu sebesar -0,65 persen dan deflasi terkecil terjasi di Tanjung Pandan sebesar -0,48 persen. Kota Jayapura menempati urutan ke-72 di tingkat nasional dan urutan ke-15 di
tingkat Sumapua (Sulawesi, Maluku dan Papua). Sedangkan
Merauke menempati urutan ke-82 di tingkat nasional dan urutan ke-18 di
tingkat Sumapua.
Ø
Laju
inflasi bulanan di Kota Jayapura sebesar 0,51 persen, lebih rendah dari inflasi nasional
sebesar 0,93 persen. Sedangkan inflasi bulanan
Merauke sebesar -0,65 persen, lebih rendah dari inflasi nasional. Laju inflasi tahun kalender
(Januari – Juli) Kota Jayapura sebesar 1,53 persen, lebih rendah dibanding laju
inflasi bulanan nasional sebesar 1,90
persen. Sedangkan inflasi tahun kalender
Merauke sebesar -1,18 persen, lebih rendah dari inflasi tahun kalender nasional. Laju inflasi year on year (Juli 2015 terhadap Juli 2014) Kota Jayapura sebesar 8,32 persen, lebih tinggi dibanding dengan laju
inflasi year on year nasional sebesar 7,26 persen. Sedangkan inflasi year on year Merauke sebesar 6,59 persen, lebih tinggi dari inflasi year
on year nasional.
Ø
Inflasi di Kota Jayapura pada Juli 2015
terjadi karena adanya kenaikan harga barang dan jasa yang ditunjukkan oleh
kenaikan indeks pada kelompok pengeluaran: kelompok transportasi, komunikasi dan
jasa keuangan 2,68 persen; kelompok sandang 0,76 persen; kelompok kesehatan 0,52 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok
dan tembakau 0,51 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,23 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,16 persen. Sedangkan penurunan
harga barang dan jasa ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan
makanan -0,92 persen. Deflasi di Merauke pada Juli 2015
terjadi karena adanya penurunan harga barang dan jasa yang ditunjukkan oleh
penurunan indeks pada kelompok pengeluaran: kelompok bahan makanan -2,74 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau -0,16 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan angka indeks adalah
kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 1,17 persen; kelompok sandang 1,00 persen; kelompok kesehatan 0,73 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,25 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak mengalami
perubahan angka indeks (andilnya sangat kecil).