Perkembangan Industri Manufaktur Provinsi Papua Triwulan II 2016
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Penyajian (release) Berita Resmi Statistik untuk industri manufaktur dibedakan menjadi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro dan Kecil (IMK).
INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS)
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi Papua Triwulan II-2016 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 3,66 persen dari Triwulan I-2016.
Jika dibandingkan pertumbuhan produksi Triwulan II-2015, pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) Provinsi Papua pada Triwulan II-2016 mengalami pertumbuhan negatif juga, yaitu sebesar 0,95 persen.
Pertumbuhan IBS yang negatif selama Triwulan II-2016 karena menurunnya produksi dari industri manufaktur yang berorientasi ekspor, yaitu Industri Makanan (CPO dan Kernel) dan Industri Kayu, Barang dari Kayu (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya (KBLI 16). Hal tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh kondisi cuaca untuk KBLI 10 dan berkurangnya bahan baku, khususnya untuk bahan baku KBLI 16.
.
INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK)
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q-to-q) Provinsi Papua Triwulan II-2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 9,29 persen dari Triwulan I-2016. Pertumbuhan positif tersebut dapat disebabkan oleh faktor meningkatnya produksi dari beberapa komoditi industri, yang paling tinggi komoditi Industri Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman (KBLI 18) kemudian oleh Industri Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya (KBLI 16) dan yang ketiga Industri Makanan (KBLI 10).
Jika dilihat secara (y-on-y), pertumbuhan produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan II- 2016 Provinsi Papua mengalami pertumbuhan positif sebesar 17,05 persen dari Triwulan II-2015. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan karena lebih tingginya permintaan konsumen terhadap produk-produk industri tertentu selama Triwulan II-2016 dibandingkan Triwulan II-2015, terutama Industri Pengolahan Lainnya (KBLI 32); Industri Tekstil (KBLI 13); Industri Barang Galian Bukan Logam (KBLI 23); Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman (KBLI 18) ; dan Industri Makanan (KBLI 10).