Abstraksi
Ø Pada Bulan September 2016 kedua kota IHK di Provinsi Papua tercatat mengalami perubahan angka indeks
yang searah dimana Kota Jayapura dan Merauke mengalami Inflasi. Kota Jayapura mengalami
Inflasi 0,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 126,84 dan Merauke mengalami Inflasi 0,27 persen dengan IHK sebesar 130,76.
Ø Dari 82 kota IHK tercatat 58 kota mengalami inflasi (termasuk Merauke dan Kota
Jayapura) dan 24
kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga inflasi sebesar 1,85 persen dan inflasi
terendah terjadi di Purwokerto dan Banyuwangi,
dimana kedua kota tersebut tercatat masing-masing sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Pontianak sebesar –1,06 persen dan
deflasi terkecil terjadi di Kendari sebesar -0,01 persen. Kota Jayapura menempati urutan ke-16 di tingkat nasional dan
urutan ketiga di tingkat Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua). Sedangkan Merauke menempati urutan ke-28 di tingkat nasional
dan urutan kedelapan di tingkat Sulampua.
Ø Laju inflasi bulanan Kota Jayapura sebesar 0,55 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi bulanan nasional sebesar 0,22
persen. Sedangkan laju inflasi bulanan Merauke sebesar 0,27 persen, juga lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi nasional. Laju inflasi tahun kalender (Januari – September 2016) di Kota Jayapura sebesar 2,66 persen,
lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi tahun kalender nasional sebesar 1,97 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender (Januari - September
2016) Merauke sebesar -0,21 persen, lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi tahun kalender nasional. Laju
inflasi year
on year
(September 2016 terhadap September 2015) Kota Jayapura sebesar 4,21 persen, lebih tinggi dibanding laju inflasi year on year nasional
sebesar 3,08 persen. Sedangkan
inflasi year on year Merauke sebesar 6,14
persen, lebih tinggi dari inflasi year on year nasional.
Ø Inflasi di Kota Jayapura pada September 2016 terjadi karena adanya
kenaikan harga
barang dan jasa yang ditunjukkan oleh kenaikan
indeks pada kelompok pengeluaran: kelompok makanan
jadi, minuman, rokok dan tembakau 2,17 persen; kelompok transportasi, komunikasi dan jasa
keuangan 1,46 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan
bahan bakar 0,11 persen dan kelompok sandang 0,07 persen. Sedangkan kelompok
pengeluaran yang mengalami penurunan adalah kelompok bahan makanan -0,28
persen; kelompok
kesehatan -0,11
persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan
olah raga -0,02 persen. Inflasi di Merauke pada September 2016 terjadi karena adanya kenaikan harga barang dan jasa yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok
pengeluaran: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,45 persen; kelompok transportasi, komunikasi dan
jasa keuangan 1,92 persen dan kelompok sandang 0,18 persen, sedangkan
pengeluaran yang mengalami penurunan adalah kelompok bahan makanan -0,57
persen; kesehatan -0,11 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan
bahan bakar -0,02 persen