Abstraksi
EKSPOR
Ø
Total nilai ekspor Papua pada Oktober 2016 mencapai
US$166,91 juta atau mengalami penurunan sebesar 40,52 persen dibanding ekspor September
2016 yang sebesar
US$280,61 juta.
Ø
Secara kumulatif, nilai ekspor Papua pada periode Januari-Oktober 2016 mencapai US$1.475,37 juta atau menurun 13,01 persen dibanding periode yang
sama tahun 2015 sebesar US$1.695,96 juta.
Ø
Secara persentase, peningkatan ekspor non migas
terbesar terjadi pada golongan Kayu &
Barang dari Kayu (HS44) yaitu sebesar US$5,10 juta (130,12 persen), diikuti
oleh golongan Non Migas Lainnya dan Ikan & Hewan Air Lainnya (HS03)
dimana masing-masing mengalami peningkatan sebesar US$0,03 juta (22,28 persen)
dan US$1,46 ribu (9,32 persen). Berbeda dengan ekspor Bijih Tembaga & Konsentrat (HS26) yang mengalami penurunan
sebesar US$118,82 juta (42,96 persen).
Ø
Laju kumulatif ekspor Papua Januari-Oktober 2016 mengalami penurunan pada ekspor
konsentrat tembaga, kayu lapis, dan non migas lainnya bila dibandingkan periode
yang sama tahun 2015, dimana masing-masing turun sebesar US$137,82 juta,
US$33,85 juta, dan US$48,93 juta.
Ø
Ekspor ke enam negara utama pada Oktober 2016 mencapai
US$164,16 juta atau menurun 40,64 persen dibanding nilainya pada September 2016. Ekspor ke India mencapai angka terbesar
yaitu US$82,06 juta, diikuti Tiongkok US$37,95 juta dan Korea Selatan US$25,35
juta.
Ø
Secara kumulatif, ekspor Papua ke enam negara utama
pada Januari-Oktober 2016 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2015
mengalami penurunan yaitu sebesar 8,38 persen; begitu pula dengan ekspor ke
negara lainnya yang turun hingga 58,94 persen.
IMPOR
Ø
Total nilai impor Papua pada Oktober 2016 mencapai
US$51,33 juta atau menurun 7,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang
senilai US$55,22 juta.
Ø
Secara kumulatif nilai impor Papua Januari-Oktober 2016 mencapai US$574,84 juta atau 4,89 persen
lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2015 yang mencapai US$604,37
juta.
Ø
Secara persentase dari 10 golongan non migas
utama, nilai impor Bahan kimia logam
(HS28) merupakan golongan barang non migas yang mengalami penurunan
terbesar yaitu sebesar US$0,02 juta (99,64 persen), diikuti golongan Mesin/peralatan listrik (HS85) sebesar
US$3,51 juta (56,79 persen) dan golongan Mesin-mesin/Pesawat
Mekanik (HS84) sebesar US$7,68 juta (38,26 persen). Impor golongan non
migas lainnya juga menurun sebesar US$1,56 juta (27,17 persen).
Ø
Nilai impor 10 golongan non migas utama pada Januari-Oktober 2016 mencapai
US$411,76 juta atau menurun 2,97 persen dari nilainya pada Januari-Oktober 2015 yang
sebesar US$424,34 juta.
Ø
Tiga negara pemasok barang terbesar selama Oktober 2016 adalah Australia
dengan nilai US$17,60 juta (34,28 persen), Singapura US$13,48 juta (26,27
persen), dan Amerika Serikat US$7,27 juta (14,17 persen).
Ø
Impor kumulatif dari tujuh negara utama pada Januari-Oktober 2016 senilai US$463,86 juta atau
meningkat 0,84 persen dibanding nilainya pada Januari-Oktober 2015 yang senilai US$459,99 juta.