Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Papua Oktober 2015 - Badan Pusat Statistik Provinsi Papua

Kunjungi Portal Data Papua Untuk Mengakses Data Terpilah pada link http://s.bps.go.id/portalpapua

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Papua Oktober 2015

Tanggal Rilis : 2 November 2015
Ukuran File : 0.24 MB

Abstraksi

Ø Pada  Oktober 2015,  Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Papua tercatat mengalami kenaikan 0,20 persen menjadi 96,87 dibandingkan NTP bulan sebelumnya sebesar 96,67. Kenaikan tersebut terjadi akibat indeks harga diterima petani (It) mengalami kenaikan  0,57 persen sedangkan indeks harga dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan 0,37 persen.

Ø NTP Nasional pada Oktober 2015 adalah 102,46 atau mengalami kenaikan 0,13 persen dibandingkan NTP September 2015. Hal ini disebabkan oleh indeks diterima petani mengalami kenaikan sebesar  0,13 persen dan indeks harga dibayar petani mengalami kenaikan hanya 0,01 persen. Perubahan NTP pada Oktober 2015 lebih kecil jika dibandingkan dengan NTP September 2015 yang mencapai 1,04 persen.

Ø Dari lima subsektor, 2 subsektor memiliki nilai NTP dibawah 100  yaitu NTP  Subsektor Tanaman Pangan sebesar 87,77 dan NTP Subsektor Peternakan sebesar  99,62. Sedangkan 3 subsektor lainnya memiliki nilai NTP diatas 100  yaitu NTP subsektor Hortikultura sebesar 101,33 ; NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 105,54.; dan NTP subsektor Perikanan tercatat sebesar 105,16. Lebih lanjut, NTP subsektor Perikanan dapat dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap dan NTP Perikanan Budidaya masing-masing sebesar  110,63 dan 89,91.

Ø Inflasi Pedesaan dapat diketahui melalui indeks konsumsi rumah tangga.  Inflasi pedesaan Papua Oktober 2015 sebesar 0,44 persen. Inflasi perdesaan terjadi karena naiknya sebagian besar subkelompok pengeluaran rumah tangga, dimana kenaikan indeks tertinggi terjadi pada subkelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokokdan Tembakau sebesar 0,84 persen. Sedangkan subkelompok Sandang mengalami perubahan indeks paling kecil yaitu sebesar 0,09 persen.

Ø Secara nasional, 17 provinsi mengalami inflasi perdesaan dan 16 Provinsi mengalami deflasi pedesaan dimana inflasi tertinggi terjadi di Sulawesi Utara  sebesar 0,68 persen dan inflasi pedesaan terendah terjadi di Provinsi NTB sebesar 0,05 persen. Sedangkan Deflasi Pedesaan tertinggi terjadi di Provinsi Bangka Belitung  sebesar       -0,81 persen dan Deflasi Pedesaan terkecil terjadi di Bali sebesar -0,02 persen. Untuk wilayah Sumapua, Papua menempati peringkat ke-5 Sumapua sedangkan secara nasional, Papua menempati peringkat ke-7

Ø Jika dibandingkan dengan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Juli 2015, NTUP Papua pada Oktober2015 mengalami kenaikan 0,27 persen dari 105,93 menjadi 106,21.

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua (Statistics of Papua Province)Jl. Dr. Sam Ratulangi Dok II Jayapura 99112 Telp. (0967) 5165 999

5165 107Email : pst9400@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik